• Hubungi Kami
  • (+62) 85 101 487 222 / (+62) 85 102 11 6363 / (+62) 89 657 30 6921

LUMP SUM, MATERIAL TERPAKAI, DAN RE-MEASURE UNIT PRICE

14 Juli 2020

LUMP SUM, MATERIAL TERPAKAI,

& RE-MEASURE UNIT PRICE

 

                Sebagai distributor di Bali Nusra, MASONRY mempunyai team proyek yang siap mengaplikasi produk-produk yang kami distribusikan. Bedanya dengan retail, pada proyek, produk yang didistribusikan sudah jelas akan diaplikasikan dimana, volumenya sudah terukur, sudah bisa dihitung, dan klien hanya membeli sesuai dengan kebutuhannya.

                Tiap proyek, terdapat perbedaan kondisi yang mempengaruhi sistem pembayaran kami. Saat penawaran diajukan, kami juga mengajukan sistem pembayaran yang sesuai dengan kondisi proyeknya. Kami menjelaskan sistem pembayaran yang kami ajukan, sistem pembayaran ini ada 3 opsi, yakni :  LUMP SUM, MATERIAL TERPAKAI, dan Re-MEASURE UNIT PRICE. Apa perbedaan dari opsi-opsi ini? Disini kami akan jabarkan masing-masing opsi, sehingga klien dengan mudah menyesuaikan dan memilih sebelum memulai kontrak kerja.

LUMP SUM

Sebelum penawaran dibuat, klien menyerahkan kopi gambar untuk kami hitung luasan volumenya. Hasil hitungan tersebut dibuatkan penawaran material dan jasa pemasangan, dengan sistem Lump sum klien tidak perlu pusing dengan material datang, keamanan material selama di proyek, material retur, dan selisih jasa pemasangan. Klien hanya memperhatikan pemasangan sesuai dengan standar produk tersebut, pekerjaan yang berkualitas. Klien tidak mau menanggung kondisi permasalahan saat pekerjaan tersebut dijalankan, misalnya : baru diketahui ada beberapa detail pekerjaan membutuhkan biaya tambahan karena dari awal tertutup, tidak bisa dihitung, adanya kekurangan material entah karena hilang, salah ukur, selisih ukuran lapangan dengan gambar, adanya biaya tambahan karena keterlambatan kesiapan lapangan atau faktor cuaca. Sistem ini dipilih jika kondisi proyek sedang dikerjakan oleh beberapa vendor. Sirkulasi proyek keluar masuk tidak ada pihak klien yang khusus mengawasi. Rincian harga satuan pada dasarnya tidak dibutuhkan dalam sistem ini karena yang mengikat adalah total nilai penawaran sesuai gambar. Agar perhitungan penawaran sistem Lump sum tidak terlalu jauh dari estimasi awal, kami selalu melakukan survey lapangan di saat lahan kerja sudah siap. Kami ukur ulang apakah sesuai dengan rencana gambar? Melihat keadaan proyek, apakah cukup aman untuk menyimpan barang selama kami kerja? Apakah ada faktor-faktor yang memungkinkan ada biaya-biaya tambahan? Apakah ada perubahan desain dari gambar? Dari penawaran awal sebelumnya dapat kami ajukan REVISI PENAWARAN jika ada faktor-faktor diatas. Yang diubah hanyalah volume luasan dan harga satuan. Tidak selalu revisi itu penambahan biaya, bisa juga pengurangan biaya. Kok bisa? Jika ukur lapangan lebih luas, tentu biaya material akan bertambah, begitu juga jasa pasangnya. Jika lapangan diukur lebih kecil, akan disesuaikan lebih turun juga. Awalnya hanya bisa mobil kecil, ternyata kondisi sekarang bisa dengan truk besar setelah akses masuk di paving, tentu biaya delivery bisa direduce juga. Dan masih ada beberapa hal yang bisa disesuaikan, karena bisa jadi banyak perubahan disaat survey awal dimana masih berantakan, sekarang sudah lebih tertata. Selanjutnya, penawaran disepakati, mulai proses pekerjaan hingga selesai. Selesai pekerjaan, jika ada material sisa, itu akan kami bawa kembali dalam bentuk retur. Dimana retur menjadi hak kami. Klien melunasi sesuai penawaran Lump sum yang telah disepakati. Jika diawal material dikirim 100 buah, berapapun sisanya atau penambahannya, klien tetap dibebankan tagihan 100 buah.

MATERIAL TERPAKAI

Di awal proses sama dengan sistem Lump sum, begitu juga saat lahan kerja siap, dibuatkan pengajuan REVISI PENAWARAN seusai keadaan lapangan. Jika lapangan sesuai dengan penawaran awal, revisi ini tidak perlu diajukan. Revisi ini diajukan hanya jika kondisi lapangan dibutuhkan penambahan biaya. Sistem ini, klien ikut membantu pengecekan material masuk maupun keluar dan memastikan material dalam keadaan aman. Dipilihnya sistem ini jika kondisi proyek mudah dalam pengawasan kontrol klien, tidak ada atau tidak banyak vendor yang bekerja, hanya merupakan proyek renovasi atau pekerjaan yang kecil dan cepat selesai. Setelah penawaran disepakati, kami mulai melakukan proses pengiriman dan pemasangan. Setelah selesai pemasangan, sisa material yang utuh atau masih layak jual, bisa diretur kembali, dimana klien akan ditagih dari opnam selisih material terkirim dan material retur. Ini berarti waste material menjadi tanggungan klien. Jika material dikirim 100 buah, setelah pemasangan selesai, yang layak retur 10 buah, penagihan klien akan dibebankan 90 buah. Disini kadang ada perbedaan volume yang ditagih dengan luasan jasa kerjanya, dimana jasa kerja lebih kecil penagihannya.

Re-MEASURE UNIT PRICE

Sedikit mirip dengan sistem Lump sum, klien tidak bisa mengawasi sirkulasi material, tidak menjanjikan keamanan selama proses kerja. Klien memilih sistem ini hanya mengunci dari luas volume lahan kerja. Dengan satuan meter persegi (M²). Klien tidak mau menanggung waste material atau berapa material sisa yang terbuang, terpotong, dari pekerjaan proyeknya. Penawaran ini lebih ke harga satuan meter persegi, dimana segala standar dari produk harus terpasang, termasuk jasa pemasangannya. Pengurangan maupun penambahan pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Di akhir pekerjaan, akan dibuatkan berita acara dengan mengukur bersama luas volume dengan satuan M². Ukuran final akan menyesuaikan penagihan, dimana ukuran bersama M² dikalikan harga satuan dalam penawaran yang disepakati. Retur material menjadi hak kami.

                Tiap opsi mempunyai kelebihan dan konsekuensi. Disesuaikan dengan keadaan lapangan dan kondisi klien. Kami akan melakukan yang terbaik agar klien nyaman dan puas dari awal, saat pekerjaan, dan serah terima pemasangan selesai. Semoga memberi pencerahan, atau malah makin bingung? *_*